:

Rabu, Maret 03, 2010

Semua terjadi karena suatu alasan

di kirim dari email :

Semua terjadi karena suatu alasan


> > Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi
> astronot. Aku ingin terbang
> > ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu
> yang tepat.
> >
> >
> >
> > Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot.
> Namun, sesuatu pun
> > terjadilah.
> >
> >
> >
> > Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk
> ikut dalam penerbangan
> > 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu
> adalah seorang guru. Aku
> > warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku
> mengirimkan surat
> > lamaran ke Washington . Tiap hari aku berlari ke kotak
> pos.
> >
> >
> >
> > Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku
> terkabul. Aku lolos
> > penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
> >
> >
> >
> > Selama beberapa minggu berikut, perwujudan impianku
> semakin dekat saat
> > NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test
> selesai, aku menunggu
> > dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada
> impianku. Beberapa waktu
> > kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti
> program latihan astronot
> > khusus di Kennedy Space Center .
> >
> >
> >
> > Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini
> aku menjadi bagian
> > dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir.
> Ada simulator, uji
> > klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk
> udara. Siapakah di
> > antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ...
> Tuhan, biarlah diriku
> > yang terpilih, begitu aku berdoa.
> >
> >
> >
> > Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA
> memilih Christina
> > McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku
> mengalami depresi.
> >
> >
> >
> > Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan
> kebahagiaanku. Aku
> > mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa
> bukan aku? ... Bagian
> > diriku yang mana yang kurang? ... Mengapa aku
> diperlakukan kejam? ...
> >
> >
> >
> > Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi
> karena suatu alasan."
> >
> >
> >
> > Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama
> teman-teman untuk melihat
> > peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati
> menara landasan pacu, aku
> > menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku
> bersedia melakukan apa
> > saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan
> aku?. Tujuh puluh tiga
> > detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan
> menghapus semua
> > keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan
> semua penumpang..
> >
> >
> >
> > Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena
> suatu alasan." Aku
> > tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku
> sangat menginginkannya
> > karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di
> bumi ini. Aku
> > memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku
> seorang pemenang.
> >
> >
> >
> > Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak,
> masih hidup untuk
> > bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku
> dikabulkan.
> >
> >
> >
> > Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
> >
> >
> >
> > 1. Apabila Tuhan mengatakan YA; maka kita akan
> MENDAPATKAN APA YANG KITA
> > MINTA
> >
> > 2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK; maka kita akan
> mendapatkan yang LEBIH
> > BAIK
> >
> > 3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU; maka kita akan
> mendapatkan yang
> > TERBAIK sesuai dengan kehendak- NYA
> >
> >
> >
> > Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak
> tergesa-gesa namun DIA tepat
> > waktu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar